Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan
LOKASI
Lokasinya harus dekat atau gampang dicapai dari rumah, kantor atau tempat usaha. Jadi nggak ada alasan malas berlatih karena jarak yang jauh atau macet,” kata Fahmi. Selain itu, jika sulit di akses kendaraan umum, kalimat “tidak ada yang mengantar” juga sering jadi alasan. Jadi pastikan sanggar senam yang Anda pilih lokasinya dekat atau minimal memiliki akses yang mudah dijangkau.
Pastikan program latihan yang ditawarkan cocok dengan kebutuhan Anda. “
Program latihan kebugaran, menurut Fahmi, harus dilakukan dalam empat tahap. Dimulai dengan pemanasan, latihan kardio, latihan pembentukan, dan diakhiri dengan pendinginan.
Pemanasan merupakan poin penting dalam tahap latihan, jadi pastikan hal itu tidak dilakukan dengan cepat atau tergesa-gesa. “ Jika pemanasan dilakukan cepat-cepat, akan memaksakan kondisi tubuhyang belum siap berlatih.”
Gerakan pemanasan juga harus mudah, sehingga bisa dilakukan dengan santai. Anda juga perlu memperhatikan musik yang dipakai untuk senam. Menurut Fahmi, sebagian besar sanggar yang ada sekarang ini menggunakan musik dengan irama cepat atau kencang. Hal ini bisa menyebabkan gerakan dan pembakaran tidak maksimal. Untuk memastikan hal itu, datanglah dulu sekali untuk melihat atau mencoba latihannya.
Lebih baik lagi menurut Fahmi, sanggar senam mempunyai program senam khusus untuk penderita diabetes, jantung tekanan darah tinggi atau rendah, dan kondisi kesehatan lainnya. “Soalnya gerakan-garakan untuk kondisi kesehatan lainnya. “Soalnya gerakan-gerakan untuk kondisi kesehatan tertentu harus dibedakan. Sebaiknya Anda juga berkonsultasi dulu dengan dokter tentang kondisi kesehatan anda, “ Agar Anda tidak merasa bosan, tanyakan juga apakah latihan pembentukan di sanggar senam tersebut dilakukan dengan banyak variasi. Misalnya, hari ini senam lantai, besoknya menggunakan dumbel, kemudian dengan tongkat atau bola, dan sebagainya.
INTRUKTUR
Tanyakan pada sanggar senam tersebut, apakah instrukturnya bersertifikat. Menurut Fahmi, walaupun hanya senam aerobic biasa, instruktur tetap harus bersertifikat, agar mengerti metode pengajaran yang benar. “ Kalau didata, mungkin hampir 70% sanggar senam tidak memiliki instruktur bersertifikat. Padahal instruktur guru yang bersertifikat dijamin mengerti tahapan-tahapan latihan yang benar. Ia tidak akan melewatkan salah satu tahapan, misalnya pendinginan.”
Instruktur yang bersertifikat tahu bagaimana gerakan yang tidak membahayakan bagi kondisi-kondisi kesehatan tertentu seperti jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, dan sebagainya. Selain itu, karena belajar onotomi tubuh, mereka juga mengerti gerakan-gerakan untuk rehabilitasi fisik.
Jika di sanggar senam tersebut ada kelas unutk melatih fleksibilitas, seperti Yoga dan pilates, adanya guru yang bersertifikat menjadi jauh lebih penting lagi. “Latihan fleksibilitas berhubungan dengan sendi dan saraf. Oleh sebab itu kalau gerakannya salah, akibatnya bisa fatal.”
Instruktur yang baik juga harus mengerti bagaimana membangun mood anggota senam. “Dengan kalimat-kalimat yang tepat, mood seseorang bisa terangsang untuk lebih bersemangat.
Fit
Hal 48-49. Edisi Juni’08